BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan
manusia di dunia mengalami berbagai masalah dan kebutuhanan yang menjadi
pendorong untuk menggunakan potensi yang dimiliki sesuai dengan rangsangan yang
timbul. Manusia,
agama merupakan masalah yang sangat penting, karena keduanya mempunyai pengaruh
besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap
berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi
(agama yang datang dari langit atau agama wahyu).
Agama merupakan sarana yang menjamin
kelapangan dada dalam individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya.
Agama akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya
dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi
jernih halus dan suci. Disamping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan
bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat. Agama juga
mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan juga merupakan
jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-individunya terikat
oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong. Islam dengan berbagai
ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan hukum-hukumnya akan
mencapai tujuan yang tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut, dapat dirumuskan suatu pemasalahan yaitu sejauh mana manusia
mengetahi pentinya suatu agama dalam menjalani hidup.
C. TUJUAN MAKALAH
1. Menjelaskan
pengertian agama
2.
Menjelaskan mengapa manusia butuh
agama
3.
Mengetahu kejadian manusia
4.
Mengetahui hakikat manusi menurut
islam
5.
mengetahui arti agam islam bagi manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Dalam kehidupan manusia, agama merupakan hal yang
terpenting untuk di anut oleh setiap individu. Agama menurut bahasa sansekerta,
agama berarti tidak kacau dengan katalain, agama merupakan tuntunan hidup yang
dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Agama sangat penting dalam
kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : sumber moral, petunjuk
kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika, dan bimbingan rohani
bagi manusia baik di kala suka maupun duka.
v Agama
Sumber moral
Dapat
disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat
diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama
menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan
akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
v Agama
Petunjuk Kebenaran.
Allah SWT
telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi
pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para
nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada manusia.
Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang
dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan
universal.
Dapat
disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang
gagal dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya,
ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk
kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran,
yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
v Agama
Sumber Informasi Metafisika
Agama
adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan
agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat
diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan
neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya.
Dapat
disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu sangat
dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak
sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan
agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
v Agama
pembimbing rohani bagi manusia
Dengan
sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah
pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada
waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala suka dan sabar di
kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang
beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada
goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan
dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya
serba baik. Bagaiman tidak serba baik, kalau di kala suka orang beriman itu
bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur akan Aku tambahi” , kata Allah
sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang beriman tabah atau sabar
di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia memperoleh berbagai
keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya (H.R Bukhari dan Muslim), atau
bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya. Bahkan ada pula keuntungan
lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan agama, seperti yang dikatakan
oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill, “Setiap orang yang betul-betul
menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena
gelisah risau yang terus-menerus.
Dari
penjelasan di atas, dapat kita bayangkan bagaimana jadinya jika kehidupan manusia tidak beragama.
B. Mengapa Manusia
Butuh Agama ?
Mengapa manusia butuh agama ? Untuk mengetahui jawaban
kita harus mengetahui lebih duluh Dasa Kejadian Manusia.
Kejadian Manusia
Lewat
kejadian manusia terbikti bahwa manusia diciptakan oleh Zat Yang Maha Kuasa.
Tidak mungkin manusia itu ada dengan sendirinya. Tidak mungkin pula manusia
diciptakan oleh makhluk biasa, bahkan makhluk yang luar biasa.
Menurut kejadiannya
manusia di ciptakan dari bahan sederhana dan rendah nilainya, yaitu unsur
tanah. Namun kemudian ternyata manusia menjadi makhluk yang terbaik di antara
seluruh makhluk.
Allah
berfirman :
النُّطۡفَةَ
خَلَقۡنَا ثُمَّ ۚ مَّكِيۡنٍ قَرَارٍ فِىۡ نُطۡفَةً جَعَلۡنٰهُ ثُمَّ
ۚطِيۡنٍمِنۡ سُلٰلَةٍ مِّنۡالۡاِنۡسَانَ خَلَقۡنَا
وَلَقَدۡ اٰخَرَ ؕخَلۡقًا اَنۡشَاۡنٰهُ ثُمَّ لَحۡمًا فَكَسَوۡنَا الۡعِظٰمَ
عِظٰمًا فَخَلَقۡنَا الۡمُضۡغَةَ مُضۡغَةً الۡعَلَقَةَ فَخَلَقۡنَا عَلَقَةً
ۚفَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحۡسَنُ
الۡخٰلِقِيۡنَ
Wa laqad khaqnal insaana min sulaalatim min thiin. (
12 ) Tsumma ja’alnaahu nuthfatan fi qaraarim makin. ( 13 ) Tsumma
khalaqnan nuthfata ‘alaqatan fa
khalaqnal ‘alaqata mudhghatan fa khalaqnal mudhghata izhaaman fa kasaunal
‘izhaama lahmaa tsumma ansya’naahu khalqan aakhar fatabaarakallahu ahsanul
khaaliqiin ( 14 )
Artinya
:
“
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati ( berasal ) dari tanah ( 12 ). Kemudian Kami jadikan
seripati itu manirmani ( yang disimpan ) dalam tempat yang kokoh ( rahim ) ( 13
). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang
berulang, lalu tulang berulang itu Kami bungkus dengan daging, Kemudian Kami
jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci Allah Pencipta yang
paling baik. ( Q.S.Al-Mu’minun : 12 -14 )
Manusia
memiliki kelebihan dari segi bentuk jasmani dan rohaninya. Manusia memiliki akal yang dapat membedakan
baik-buruk, dapat memanfaatkan alam lingkungan untuk meningkatkan taraf
hidupnya.
Satu hal lagi yang membuktikan bahwa
manusia adalah makhluk ciptaan Allah adalah adanya keunikan pada setiap
manusia. Sejak manusia pertama diciptakan sampai sekarang sudah milyaran jumlahnya.
Namun dari jumlah yang sangat besar itu, tidak ada seorang pun manusia yang
memiliki kesamaan dengan seorang manusia
lainnya. Bahkan anak kembar sekalipun tidak seutuhnya persis sama. Hal ini
membuktikan bahwa kejadian manusia diatur, diarahkan oleh kekuatan Yang Maha
Tinggi,Maha Pengatur , Maha Bijaksana, yaitu Allah SWT.
C. Hakikat Manusia Menurut Islam
Q.S.
Qaaf:16
Wa laqad khalqnal insaana wa na’lamu maa
tuwaswisu bihii nafsuhuu wa nahnu aqrabu ilaihi min hablil wariid. ( Q.S.Qaaf
:16 )
Artinya :
“ sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
dari pada urat lehernya “.
Zat
yang bersifat lahir dan gaib itu menentukan postur manusia sebagai makhluk yang
paling sempurna. Manusai mempunyai anggota badan, khususnya otak dan jantung
yang berfungsi sebagai mekanisme biologi, yaitu seperangkat subsistem di dalam
sistem tubuh manusia untuk menunjukkan keberadaannya ( eksistensinya ).
Susunan
anggota badan manusia ( fisik ) sebenarnya sangat kompleks, tidak hanya terdiri dari otak dan
jantung saja, yang masing-masing anggota badan satu sama lain dihubungkan
melalui susunan syaraf yang sangat kompleks pula. Kelengkapan manusia tidak
hanya dari wujud fisiknya saja, akan tetapi
juga dari kenyataan non fisik yang justru tidak dimiliki oleh makhluk lain.
Seperti ruh dan jiwa yang memerankan
adanya proses berfikir, merasa, bersikap, dan berserah diri serta
mengabdi yang merupakan mekanisme, kejiwaan manusia sebagai makhluk Allah.
Gambaran bahwa manusia merupakan
makhluk yang sempurna, mungkin dapat dilihat dari kemammpuanya untuk menentukan
tujuan hidup.
Dalam
surah Ali-Imran (3), ayat 19 dapat di pahami sebagai sebuah penegasan yang
pasti tentang penciptaan Allah terhadap makhluk-Nya. Jadi jangan mencari
pedoman hidup yang lain selain Islam.
Q.S. Al-Imran ayat 19 :
Alladziina
yadzkuruunallaha qiyaamaw wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim wa yatafakkaruuna fii khalqis samawaati wal
ardh,rabbana ma a khalaqta bhaadzaa baathilan subhaanaka faqinaa adzaaban-naar.
Artinya:
“ ( yaitu ) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
dan duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirka tentang penciptaan
langit dan bumi ( seraya berkata ):” Ya Tuhan kami, tiadalah engkau yang menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka
”.
D. ARTI AGAMA ISLAM BAGI MANUSIA
Sebagai
hamba Allah manusia mempunyai kewajiban/tanggung jawab untuk beribadah/mengabdi
kepada Allah. Manusia sebagai khalifah Allah bertanggung jawab terhadap diri,
masyarakat, dan alam sekitarnya.
Dengan
memahami Islam dan manusia seperi di atas , maka fungsi agama Islam untuk msanusia
dapat dilukiskan, antara lain:
1
Merupakan
informasi tentang hakikat manusia dalam arti memahami kapasitas dirinya, baik
fisik maupun psikologis, sebagai potensi dasar manusia dalam melakukan
hubungannya dengan manusia dan makhluk lainnya.
2 Merupakan informasi tentang makhluk
Allah dan masalah ghaib yang tidak
mungkin terjangkau oleh potensi manusia (akal, rasa, dan lainnya) yang sangat
menentukan bagi ketentraman hidup manusia dalam menghadapi kehidupan nyata
maupun ghaib.
3Merupakan informasi tentang Allah
Maha Pencipta dan Maha Menentukan, Pengatur, Pemelihara segala yang
diciptakan-Nya, baik di atas bumi maupun alam lainnya.
Merupakan petunjuk dan pedoman
hidup yang benar bagi manusia, yang sesuai dengan kemampuan dan fitrahnya.
5
Merupakan
hukum Allah mengenai mekanisme, proses, dan hasil dari interaksi
komponen-komponen alam semesta yang kemudian oleh manusia dirumuskan sebagai
ilmu pengetahuan dan sains. Itulah sebabnya ilmu seringkali masih mengalami
pengembangan dan perubahan rumusan karena kebenarannya tidak pasti (mutlak).
Oleh karena itu seorang muslim yakin bahwa ilmu yang sebenarnya adalah ilmu
Allah atau ma’rifatullah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dapat
disimpulkan bahwa agama sangat diperlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup
sehingga agama dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam.
Agama Islam adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan
akalnya memahami ayat-ayat karuniyah (Sunnatullah)
yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat qur’anyah
yang
terdapat dalam Al-Qur’an, menyeimbangkan antara dunia
dan akherat. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu,
dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama
kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia
B. SARAN
Kita
sebagai manusia hendaknya berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan. Sehigga
kita dapat menjadi manusia yang seutuhnya.