Rabu, 17 Oktober 2012

makalah mengapa manusia butuh agama


 BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
            Kehidupan manusia di dunia mengalami berbagai masalah dan kebutuhanan yang menjadi pendorong untuk menggunakan potensi yang dimiliki sesuai dengan rangsangan yang timbul. Manusia, agama merupakan masalah yang sangat penting, karena keduanya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang,  yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang dari langit atau agama wahyu).
 Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama akan membuat hati manusia menjadi jernih halus dan suci. Disamping itu, agama juga merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai aliran sesat. Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan tolong menolong. Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang  tinggi.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan suatu pemasalahan yaitu sejauh mana manusia mengetahi pentinya suatu agama dalam menjalani hidup.
C. TUJUAN MAKALAH
1.    Menjelaskan pengertian agama
2.    Menjelaskan mengapa manusia butuh agama
3.    Mengetahu kejadian manusia
4.    Mengetahui hakikat manusi menurut islam
5.    mengetahui  arti agam islam bagi manusia


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Agama
Dalam kehidupan manusia, agama merupakan hal yang terpenting untuk di anut oleh setiap individu. Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau dengan katalain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari kekacauan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan : sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika, dan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka maupun duka.
v  Agama Sumber moral
Dapat disimpulkan, bahwa pentingnya agama dalam kehidupan disebabkan oleh sangat diperlukannya moral oleh manusia, padahal moral bersumber dari agama. Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.

v  Agama Petunjuk Kebenaran.
Allah SWT telah mengutus para Nabi dan Rasul di berbagai masa dan tempat, sejak Nabi pertama yaitu Adam sampai dengan Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Para nabi dan Rasul ini diberi wahyu atau agama untuk disampaikan kepada manusia. Wahyu atau agama inilah agama Islam, dan ini pula sesungguhnya kebenaran yang dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala, yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
Dapat disimpulkan, bahwa agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-cari oleh manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran,  yaitu kebenaran yang mutlak dan universal.
v  Agama Sumber Informasi Metafisika
Agama adalah sumber infromasi tentang metafisika, dan karena itu pula hanya dengan agama manusia dapat mengetahui persoalan metafisika. Dengan agamalah dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah, alam akhirat, surga dan neraka, Tuhan dan sifat-sifat-Nya, dan hal-hal gaib lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat penting bagi manusia (dan karena itu sangat dibutuhkan), karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
v  Agama pembimbing rohani bagi manusia
Dengan sabdanya ini Nabi mengajarkan, hendaknya orang beriman bersyukur kepada Allah pada waktu memperoleh sesuatu yang menggembirakan dan tabah atau sabar pada waktu ditimpa sesuatu yang menyedihkan. Bersyukur di kala suka dan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki oleh orang beriman. Dengan begitu hidup orang beriman selalu stabil, tidak ada goncangan-goncangan, bahkan tenteram dan bahagia, inilah hal yang menakjubkan dari orang beriman seperti yang dikatakan oleh Nabi. Keadaan hidup seluruhnya serba baik. Bagaiman tidak serba baik, kalau di kala suka orang beriman itu bersyukur, padahal “ Jika engkau bersyukur akan Aku tambahi” , kata Allah sendiri berjanji (Ibrahim ayat 7). Sebaliknya, orang beriman tabah atau sabar di kala duka, padahal dengan tabah di kala duka ia memperoleh berbagai keutamaan, seperti pengampunan dari dosa-dosanya (H.R Bukhari dan Muslim), atau bahkan mendapat surga (H.R Bukhari), dan sebagainya. Bahkan ada pula keuntungan lain sebagai akibat dari kepatuhan menjalankan agama, seperti yang dikatakan oleh seorang psikiater, Dr. A.A. Brill, “Setiap orang yang betul-betul menjalankan agama, tidak bisa terkena penyakit syaraf. Yaitu penyakit karena gelisah risau yang terus-menerus.
Dari penjelasan di atas, dapat kita bayangkan bagaimana jadinya  jika kehidupan manusia tidak beragama.
B. Mengapa Manusia Butuh Agama ?
Mengapa manusia butuh agama ? Untuk mengetahui jawaban kita harus mengetahui lebih duluh Dasa Kejadian Manusia.
Kejadian Manusia
Lewat kejadian manusia terbikti bahwa manusia diciptakan oleh Zat Yang Maha Kuasa. Tidak mungkin manusia itu ada dengan sendirinya. Tidak mungkin pula manusia diciptakan oleh makhluk biasa, bahkan makhluk yang luar biasa.
Menurut kejadiannya manusia di ciptakan dari bahan sederhana dan rendah nilainya, yaitu unsur tanah. Namun kemudian ternyata manusia menjadi makhluk yang terbaik di antara seluruh makhluk.
Allah berfirman :                                         
النُّطۡفَةَ خَلَقۡنَا  ثُمَّ ۚ  مَّكِيۡنٍ قَرَارٍ فِىۡ نُطۡفَةً جَعَلۡنٰهُ ثُمَّ ۚطِيۡنٍمِنۡ سُلٰلَةٍ مِّنۡالۡاِنۡسَانَ خَلَقۡنَا وَلَقَدۡ                       اٰخَرَ‌ ؕخَلۡقًا اَنۡشَاۡنٰهُ ثُمَّ لَحۡمًا فَكَسَوۡنَا الۡعِظٰمَ عِظٰمًا فَخَلَقۡنَا الۡمُضۡغَةَ مُضۡغَةً الۡعَلَقَةَ فَخَلَقۡنَا  عَلَقَةً
ۚفَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحۡسَنُ الۡخٰلِقِيۡنَ
Wa laqad khaqnal insaana min sulaalatim min thiin. ( 12 ) Tsumma ja’alnaahu nuthfatan fi qaraarim makin. ( 13 ) Tsumma khalaqnan  nuthfata ‘alaqatan fa khalaqnal ‘alaqata mudhghatan fa khalaqnal mudhghata izhaaman fa kasaunal ‘izhaama lahmaa tsumma ansya’naahu khalqan aakhar fatabaarakallahu ahsanul khaaliqiin ( 14 )
            Artinya :
            “ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati ( berasal )  dari tanah ( 12 ). Kemudian Kami jadikan seripati itu manirmani ( yang disimpan ) dalam tempat yang kokoh ( rahim ) ( 13 ). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang berulang, lalu tulang berulang itu Kami bungkus dengan daging, Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik. ( Q.S.Al-Mu’minun : 12 -14 )
            Manusia memiliki kelebihan dari segi bentuk jasmani dan rohaninya.  Manusia memiliki akal yang dapat membedakan baik-buruk, dapat memanfaatkan alam lingkungan untuk meningkatkan taraf hidupnya.
            Satu hal lagi yang membuktikan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah adalah adanya keunikan pada setiap manusia. Sejak manusia pertama diciptakan sampai sekarang sudah milyaran jumlahnya. Namun dari jumlah yang sangat besar itu, tidak ada seorang pun manusia yang memiliki kesamaan  dengan seorang manusia lainnya. Bahkan anak kembar sekalipun tidak seutuhnya persis sama. Hal ini membuktikan bahwa kejadian manusia diatur, diarahkan oleh kekuatan Yang Maha Tinggi,Maha Pengatur , Maha Bijaksana, yaitu Allah SWT.
C. Hakikat Manusia Menurut Islam
            Q.S. Qaaf:16
            Wa laqad khalqnal insaana wa na’lamu maa tuwaswisu bihii nafsuhuu wa nahnu aqrabu ilaihi min hablil wariid. ( Q.S.Qaaf :16 )
Artinya :
“ sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya “.
Zat yang bersifat lahir dan gaib itu menentukan postur manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Manusai mempunyai anggota badan, khususnya otak dan jantung yang berfungsi sebagai mekanisme biologi, yaitu seperangkat subsistem di dalam sistem tubuh manusia untuk menunjukkan keberadaannya ( eksistensinya ).
            Susunan anggota badan manusia ( fisik ) sebenarnya sangat  kompleks, tidak hanya terdiri dari otak dan jantung saja, yang masing-masing anggota badan satu sama lain dihubungkan melalui susunan syaraf yang sangat kompleks pula. Kelengkapan manusia tidak hanya dari wujud fisiknya saja,  akan tetapi juga dari kenyataan non fisik yang justru tidak dimiliki oleh makhluk lain. Seperti ruh dan jiwa yang memerankan  adanya proses berfikir, merasa, bersikap, dan berserah diri serta mengabdi yang merupakan mekanisme, kejiwaan manusia sebagai makhluk Allah.           
Gambaran bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna, mungkin dapat dilihat dari kemammpuanya untuk menentukan tujuan hidup.
            Dalam surah Ali-Imran (3), ayat 19 dapat di pahami sebagai sebuah penegasan yang pasti tentang penciptaan Allah terhadap makhluk-Nya. Jadi jangan mencari pedoman hidup yang lain selain Islam.
Q.S. Al-Imran ayat 19 :
Alladziina yadzkuruunallaha qiyaamaw wa qu’uudaw wa ‘alaa junuubihim wa  yatafakkaruuna fii khalqis samawaati wal ardh,rabbana ma a khalaqta bhaadzaa baathilan subhaanaka faqinaa adzaaban-naar.
Artinya:
“ ( yaitu ) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirka tentang penciptaan langit dan bumi ( seraya berkata ):” Ya Tuhan kami, tiadalah engkau yang menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka ”.
D.    ARTI AGAMA ISLAM BAGI MANUSIA
            Sebagai hamba Allah manusia mempunyai kewajiban/tanggung jawab untuk beribadah/mengabdi kepada Allah. Manusia sebagai khalifah Allah bertanggung jawab terhadap diri, masyarakat, dan alam sekitarnya.
            Dengan memahami Islam dan manusia seperi di atas , maka fungsi agama Islam untuk msanusia dapat dilukiskan, antara lain:
1   Merupakan informasi tentang hakikat manusia dalam arti memahami kapasitas dirinya, baik fisik maupun psikologis, sebagai potensi dasar manusia dalam melakukan hubungannya dengan manusia dan makhluk lainnya.
2   Merupakan informasi tentang makhluk Allah dan masalah ghaib  yang tidak mungkin terjangkau oleh potensi manusia (akal, rasa, dan lainnya) yang sangat menentukan bagi ketentraman hidup manusia dalam menghadapi kehidupan nyata maupun ghaib.
3Merupakan informasi tentang Allah Maha Pencipta dan Maha Menentukan, Pengatur, Pemelihara segala yang diciptakan-Nya, baik di atas bumi maupun alam lainnya.
Merupakan petunjuk dan pedoman hidup yang benar bagi manusia, yang sesuai dengan kemampuan dan fitrahnya.
5 Merupakan hukum Allah mengenai mekanisme, proses, dan hasil dari interaksi komponen-komponen alam semesta yang kemudian oleh manusia dirumuskan sebagai ilmu pengetahuan dan sains. Itulah sebabnya ilmu seringkali masih mengalami pengembangan dan perubahan rumusan karena kebenarannya tidak pasti (mutlak). Oleh karena itu seorang muslim yakin bahwa ilmu yang sebenarnya adalah ilmu Allah atau ma’rifatullah.



BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa agama sangat diperlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga agama dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Agama Islam adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat karuniyah (Sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat qur’anyah yang terdapat dalam Al-Qur’an, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia
B.   SARAN
Kita sebagai manusia hendaknya berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan. Sehigga kita dapat menjadi manusia yang seutuhnya.






Rabu, 10 Oktober 2012

pengamalan pancasila



PANCASILA adalah Dasar Negara Kesatun Republik Indonesia. Proses lahirnya Pancasila menjadi sejarah yang tidak akan pernah terlupakan oleh bangsa Indonesia dan tentu saja tidak terlepas dari peran para tokoh perjuangan bangsa yang telah melahirkan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pancasila merupakan hasil kesepakatan bersama para Pendiri Bangsa yang kemudian sering disebut sebagai sebuah “Perjanjian Luhur” bangsa Indonesia.

Kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta. Panca berarti lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Pancasila berarti Lima Prinsip atau Lima Asas atau Lima Dasar atau Lima Sila. Lima Sila tersebut adalah: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Masing-masing sila mengandung nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ada 36 butir pengamalan Pancasila seperti yang tertuang dalam P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) pada TAP MPR No. II/MPR/1978. Lihat TAP MPR No. II/MPR/1978. 

Menurut TAP MPR No. II/MPR/1978, Pancasila disebut EKAPRASETIA PANCAKARSA. Ekaprasetia Pancakarsa berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “TEKAD TUNGGAL UNTUK MELAKSANAKAN LIMA KEHENDAK”. Sungguh indah bahasa tersebut. Namun kemudian Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) dalam TAP MPR No. II/MPR/1978 dinyatakan tidak berlaku lagi setelah dikeluarkannya TAP MPR No. XVIII/MPR/1998. Lihat TAP MPR No. XVIII/MPR/1998. Dalam TAP MPR No. XVIII/MPR/1998 ini terdapat 45 butir pengamalan Pancasila. Berikut ini 45 Butir Pengamalan Pancasila yang patut kita amalkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat:

Ketuhanan Yang Maha Esa

  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Persatuan Indonesia

  1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak orang lain.
  5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
  9. Suka bekerja keras.
  10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Apabila Bangsa Indonesia benar-benar mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, tentunya degradasi moral dan kebiadaban masyarakat kita dapat diminimalisir. Kenyataannya setelah era reformasi, para reformator alergi dengan semua produk yang berbau orde baru termasuk P4 sehingga terkesan meninggalkannya begitu saja. Belum lagi saat ini jati diri Indonesia mulai goyah ketika sekelompok pihak mulai mementingkan dirinya sendiri untuk kembali menjadikan negara ini sebagai negara berideologi agama tertentu.